BALIKPAPAN,
tribunkaltim.co.id - TBC merupakan penyakit paru-paru yang disebabkan
bakteri. Dapat terjadi dimana saja, pada siapa saja dan mudah menular
melalui dahak yang tersembur saat penderitanya mengalami batuk.
Rumah Tahanan Negara (Rutan) Balikpapan saat ini dihuni lebih dari 500 warga binaan maupun tahanan. Jumlah yang berlebihan mengingat kapasitas seharusnya hanya 200an penghuni. Sehingga tak dipungkiri, menimbulkan kondisi yang rentan terhadap berbagai penyakit. Termasuk TBC.
Untuk itulah, Selasa (16/10/12), Rutan dan DKK Balikpapan menjalin nota kesepahaman, sekaligus penyuluhan kesehatan tentang TBC dan bagaimana mengambil sample dahak untuk pemeriksaan di puskesmas.
"Penyuluhan kesehatan seperti saat ini, sangat penting. Karena memberi informasi tentang penyakit TBC, cara pencegahannya serta penanggulangannya bila sudah terjangkit. Karena di rutan, sudah ada dua tahanan yang positif mengidap TBC. Satu tahanan kini telah berobat hingga bulan keempat, sementara satu tahanan baru jalani pengobatat di bulan kedua. Mereka sudah kami isolasi di ruang yang terpisah dengan tahanan lainnya," ungkap Kepala Rutan Balikpapan R Nurwulanhadi Bc IP.
Pihak DKK Balikpapan diwakili oleh dr Develina, dokter puskesmas Gunung Bahagia, Balikpapan Selatan, Tedjowati Amd Kep petugas program pemberantasan penyakit menular dan Kristin dari DKK Balikpapan, menjelaskan secara gamblang dihadapan puluhan tahanan dan warga binaan juga petugas Rutan Balikpapan tentang TBC, penularan, gejala dan penangannya.
"Penderita TBC yang penting mengerti apa yang dideritanya dan ada niat untuk berobat. Karena TBC bisa disembuhkan dengan minum obat secara teratur," kata dr Develina.(*)
Rumah Tahanan Negara (Rutan) Balikpapan saat ini dihuni lebih dari 500 warga binaan maupun tahanan. Jumlah yang berlebihan mengingat kapasitas seharusnya hanya 200an penghuni. Sehingga tak dipungkiri, menimbulkan kondisi yang rentan terhadap berbagai penyakit. Termasuk TBC.
Untuk itulah, Selasa (16/10/12), Rutan dan DKK Balikpapan menjalin nota kesepahaman, sekaligus penyuluhan kesehatan tentang TBC dan bagaimana mengambil sample dahak untuk pemeriksaan di puskesmas.
"Penyuluhan kesehatan seperti saat ini, sangat penting. Karena memberi informasi tentang penyakit TBC, cara pencegahannya serta penanggulangannya bila sudah terjangkit. Karena di rutan, sudah ada dua tahanan yang positif mengidap TBC. Satu tahanan kini telah berobat hingga bulan keempat, sementara satu tahanan baru jalani pengobatat di bulan kedua. Mereka sudah kami isolasi di ruang yang terpisah dengan tahanan lainnya," ungkap Kepala Rutan Balikpapan R Nurwulanhadi Bc IP.
Pihak DKK Balikpapan diwakili oleh dr Develina, dokter puskesmas Gunung Bahagia, Balikpapan Selatan, Tedjowati Amd Kep petugas program pemberantasan penyakit menular dan Kristin dari DKK Balikpapan, menjelaskan secara gamblang dihadapan puluhan tahanan dan warga binaan juga petugas Rutan Balikpapan tentang TBC, penularan, gejala dan penangannya.
"Penderita TBC yang penting mengerti apa yang dideritanya dan ada niat untuk berobat. Karena TBC bisa disembuhkan dengan minum obat secara teratur," kata dr Develina.(*)
Penulis : Margaret Sarita
Editor : Adhinata Kusuma
Sumber : Tribun Kaltim
Tidak ada komentar:
Posting Komentar