Berikut adalah informasi seputar TBC, semoga bermanfaat
Mister Berita - Penyakit yang paling banyak diderita masyarakat Indonesia adalah penyakit TBC. Dikabarkan di negara tercinta Indonesia, penyakit TBC menduduki tingkat terbesar ketiga se-dunia. Bayangkan, penyakit mematikan ini bersemaya di lingkungan kita, perlukah untuk kita tanggulangi.
Mister Berita - Penyakit yang paling banyak diderita masyarakat Indonesia adalah penyakit TBC. Dikabarkan di negara tercinta Indonesia, penyakit TBC menduduki tingkat terbesar ketiga se-dunia. Bayangkan, penyakit mematikan ini bersemaya di lingkungan kita, perlukah untuk kita tanggulangi.
Apa itu Penyakit TBC??
Penyakit TBC merupakan penyakit yang dapat menyerang siapa saja, tetapi paling sering menyerang orang-orang yang berusia antara 15-30 tahun, terutama mereka yang bertubuh lemah, kurang gizi, maupun orang yang sering berdesak-desakan dalam satu rumah dengan orang yang telah terinfeksi TBC. Lingkungan yang lembab, gelap dan tidak memiliki ventilasi juga dapat mempengaruhi seseorang terkena penyakit TBC.
TBC merupakan penyakit yang menular, salah satu cara penularannya yaitu melalui udara yang tercemar oleh Mikobakterium tuberkulosa yang dilepaskan/dikeluarkan oleh si penderita TBC saat batuk, dimana pada anak-anak umumnya sumber infeksi adalah berasal dari orang dewasa yang menderita TBC. Bakteri ini masuk kedalam paru-paru dan berkumpul hingga berkembang menjadi banyak (terutama pada orang yang memiliki daya tahan tubuh rendah), Bahkan bakteri ini pula dapat mengalami penyebaran melalui pembuluh darah atau kelenjar getah bening sehingga menyebabkan terinfeksinya organ tubuh yang lain seperti otak, ginjal, saluran cerna, tulang, kelenjar getah bening dan lainnya meski yang paling banyak adalah organ paru.
Penyakit TBC merupakan penyakit yang disebabkan adanya infeksi bakteri mikrobakterium tuberkuloso. Penyakit TBC ini tidak pandang bulu mata, serangnny bisa tua, muda bahkan balita.
Apa Penyebab penyakit TBC??
Bakteri mikrobakterium tuberkulosa berbentuk batang dan tahan asam. Dalam sebuah penelitian, bakteri yang pertama ini ditemukan oleh Robert Koch di tahun 1882.
Penularan penyakit TBC
Penularan penyakit TBC sangat renta terhadap mereka khususnya anak-anak. Anak-anak saat batuk (penderita) menular ke anak lainnya. Namun pada hakikatnya, penularan penyakit ini tergantung daya ketahanan si anak, jika ketahanan tubuhnya kuat, penyakit TBC pun tidak akan tertular. Sebaliknya jika ketahan tubuh rendah, serangan TBC pun tidak dapat terhindarkan.
Apa saja Gejala Penyakit Tuberkolosis/TBC
Untuk deteksi dini penyakit TBC, berikut ini beberapa tanda atau gejala terkena penyakit TBC/TB/Tuberkulosis :- Batuk lebih dari 4minggu (dapat disertai dengan darah).
- Batuk berlendir dan menahun, terutama terjadi pada waktu bangun tidur.
- Panas ringan pada sore hari dan berkeringat pada malam hari.
- Terdapat rasa sakit pada bagian dada atau punggung atas.
- Penurunan nafsu makan sehingga brat badan turun drastis dan badan semakin lemah dalam beberapa tahun berurutan.
- Pada anak-anak sering kali dapat dirasakan adanya benjolan pada bagian kelenjar getah bening (di tepi kanan ataupun tepi kiri).
- Pada anak-anak dapat mengenai otak (lapisan pembungkus otak) dan disebut sebagai meningitis (radang selaput otak), gejalanya adalah demam tinggi, adanya penurunan kesadaran dan kejang-kejang.
Apa Gejala khususnya??
- Tergantung dari organ tubuh mana yang terkena, bila terjadi sumbatan sebagian bronkus (saluran yang menuju ke paru-paru) akibat penekanan kelenjar getah bening yang membesar, akan menimbulkan suara “mengi”, suara nafas melemah yang disertai sesak.
- Kalau ada cairan dirongga pleura (pembungkus paru-paru), dapat disertai dengan keluhan sakit dada.
- Bila mengenai tulang, maka akan terjadi gejala seperti infeksi tulang yang pada suatu saat dapat membentuk saluran dan bermuara pada kulit di atasnya, pada muara ini akan keluar cairan nanah.
- Pada anak-anak dapat mengenai otak (lapisan pembungkus otak) dan disebut sebagai meningitis (radang selaput otak), gejalanya adalah demam tinggi, adanya penurunan kesadaran dan kejang-kejang.
Bagaimana cara Pengobatan penyakit TBC??
Perlu anda tahu para pembaca, pengobatan penyakit TBC ini berlangsung cukup lama yakni 6 bulan sampai 9 bulan. Perlunya mengasup makanan yang bergizi dan memperbaiki ketahanan tubuh sangat dianjurkan bagi mereka yang ingin menyembuhkan penyakit TBC.
Propolis Lebah Dapat Menyembuhkan Penyakit TBC
Penelitian mahasiswa Fakultas Kesehatan Gigi, Universitas Jember (Unej), Ali Taqwim berhasil menemukan manfaat propolis lebah sebagai terapi alternatif untuk menyembuhkan penyakit tuberkolosis(TBC).
Mahasiswa asal Purwodadi, Jateng, itu mengemukakan, selama ini obat TBC lebih banyak bersifat menghilangkan TBC, sementara propolis lebah selain dapat mencegah TBC, sekaligus memperkuat daya tahan penderitanya.
“Jika daya tahan tubuh dapat terbangun, mampu menolak kembalinya virus TBC. Penderita TBC di Indonesia cukup tinggi, sehingga penularannya wajib dicegah,” katanya.
Menurut dia, ide penelitian ini berawal dari keharusan setiap calon dokter gigi untuk selalu waspada dengan berbagai penyakit yang penularannya melalui air ludah (saliva), salah satunya TBC.
Hasil penelitian berjudul “Potensi Propolis Lebah sebagai Alternatif Terapi Penyakit Tuberkolosis” itu kemudian diikutkan kompetisi dan lolos pada Lomba Karya Tulis Mahasiswa (LKTM) tingkat nasional.
Keberhasilan mahasiswa Unej menembus seleksi LKTM tingkat nasional itu, membawa Ali Taqwim bertemu Presiden dan Wakil Presiden RI dalam peringatan HUT Kemerdekaan RI 2008.
Ali Taqwim selama ini aktif meneliti propolis lebah sebagai obat. Sebab menurut dia, propolis lebah yang merupakan bahan perekat sarang lebah itu memiliki potensi sebagai obat, namun sampai saat ini belum dimanfaatkan dengan optimal.
Padahal, jika diolah lagi akan dapat menjadi obat alami alternatif untuk berbagai macam penyakit. Serta mendatangkan keuntungan tambahan bagi peternak lebah, selain dari hasil utamanya yakni madu lebah.
Pada tahun 2006, hasil penelitian propolis untuk mencegah osteoporosis berhasil menyabet juara satu LKTM di Unej tahun 2006. Sementara di ajang LKTM regional C (Jawa Timur dan Indonesia Timur) pada tahun yang sama Ali Taqwim menyabet juara ketiga.
Mahasiswa asal Purwodadi, Jateng, itu mengemukakan, selama ini obat TBC lebih banyak bersifat menghilangkan TBC, sementara propolis lebah selain dapat mencegah TBC, sekaligus memperkuat daya tahan penderitanya.
“Jika daya tahan tubuh dapat terbangun, mampu menolak kembalinya virus TBC. Penderita TBC di Indonesia cukup tinggi, sehingga penularannya wajib dicegah,” katanya.
Menurut dia, ide penelitian ini berawal dari keharusan setiap calon dokter gigi untuk selalu waspada dengan berbagai penyakit yang penularannya melalui air ludah (saliva), salah satunya TBC.
Hasil penelitian berjudul “Potensi Propolis Lebah sebagai Alternatif Terapi Penyakit Tuberkolosis” itu kemudian diikutkan kompetisi dan lolos pada Lomba Karya Tulis Mahasiswa (LKTM) tingkat nasional.
Keberhasilan mahasiswa Unej menembus seleksi LKTM tingkat nasional itu, membawa Ali Taqwim bertemu Presiden dan Wakil Presiden RI dalam peringatan HUT Kemerdekaan RI 2008.
Ali Taqwim selama ini aktif meneliti propolis lebah sebagai obat. Sebab menurut dia, propolis lebah yang merupakan bahan perekat sarang lebah itu memiliki potensi sebagai obat, namun sampai saat ini belum dimanfaatkan dengan optimal.
Padahal, jika diolah lagi akan dapat menjadi obat alami alternatif untuk berbagai macam penyakit. Serta mendatangkan keuntungan tambahan bagi peternak lebah, selain dari hasil utamanya yakni madu lebah.
Pada tahun 2006, hasil penelitian propolis untuk mencegah osteoporosis berhasil menyabet juara satu LKTM di Unej tahun 2006. Sementara di ajang LKTM regional C (Jawa Timur dan Indonesia Timur) pada tahun yang sama Ali Taqwim menyabet juara ketiga.
Sarang Semut
sumber misterberita.blogspot.com
Untuk melihat berita lainnya, anda bisa melihat berita dibawah ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar