Pages

Subscribe:

Ads 468x60px

Rabu, 10 Oktober 2012

Bagaimana cara membersihkan paru-paru

Seperti dijudul artikel ini, saya ingin membagikan informasi mengenai penyakit TBC. Sebagian dari kita belum tentu mengetahui secara jelas apa yang dimaksud penyakit tbc, penyebarannya, pencegahannyadan cara mengobatinya. Berikut ada beberapa informasi mengenai tbc silahkan dibaca

Inefektif bersih-an jalan napas dapat terjadi pada kasus Tuber-kulosis paru karena pada kasus ini tubuh secara fisiolo-gis akan meningkatkan produksi mukus sebagai pertahanan dalam mempertahankan kondisi paru-paru. Mukus (dahak) adalah penutup yang melindungi bagian dalam paru-paru dan jalan nafas. Mukus ber-guna untuk menangkap debu dan kotoran dalam udara yang kita hirup dan membantu mencegah iritasi paru. Bila ada infeksi atau iritasi lain tubuh akan lebih banyak meng-hasilkan mukus tebal untuk men-cegah terjadinya infeksi paru. Penyakit Tuberkulosa dapat menyebabkan mening-katnya produksi mukus, bila pro-duksi bertambah banyak mukus (dahak) akan meng-ental dan susah untuk dikeluarkan melalui batuk. Dahak yang meng-ental ini akan men-yumbat  saluran nafas dan per-nafasan menjadi lebih susah (sesak nafas).

a.   Pengertian :

Penya-kit infeksi kronis akut atau sub akut yang disebabkan oleh basilus tuberkulosis (Mycobacterium Tuberculosis), kebanya-kan menyerang struktur alveolar paru. (Susan Martin Tucher, Standar Perawatan Pasien).

Tuberkulosis paru adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh mycobakterium tuberculosis yaitu bakteri tahan asam (Suryadi, SKP, Rita Yuliani, SKP )

b.   Etiologi

Mycobakterium tuberkulosa

c.   Manifestasi klinik

Tuberkulosis primer biasa-nya sukar diketahui secara klinis karena mulai-nya penyakit secara perlahan. Kadang tuberkulosis ditemukan pada penderita tanpa gejala atau keluhan. Tetapi dengan uji tuberkulin dapat ditemukan penyakit ter-sebut. Gambaran klinisnya : demam, malaise, anoreksia, berat badan menurun, kadang batuk (batuk tidak selalu ada, menurun sejalan dengan lamanya penyakit), nyeri dada, hemoptysis, anemia.

d.   Patofisiologi

Mycobakterium tuberculosis masuk ke-dalam tubuh manusia melalui udara yang terhisap ke dalam paru-paru menempel pada bronchiale atau alveolus dan  memper-banyak diri setiap 18 – 24 jam menyebabkan proliferasi sel epitel disekeliling basil dan mem-bentuk dinding antara basil dengan organ yang terinfeksi (tuberkel). Basil menyebar melalui kelenjar getah bening menuju kelenjar regional dan menimbulkan reaksi eksudasi timbul lesi primer yang menyebabkan kerusakan jaringan atau membentuk perkejuan  di daerah paru yang meluas  dan me-rusak jaringan paru di sekitarnya (nekrosis). Jaringan nekrosis tersebut dikeluarkan oleh penderita pada saat batuk, apabila kerusakan yang ber-tambah berat pada jaringan paru dapat terjadi caverne dan apabila di dalam caverne tersebut ter-dapat banyak pembuluh darah yang pecah meny-ebabkan batuk darah

e.   Komplikasi

§  Meningitis

§  Spondilitis

§  Pleuritis

§  Bronchopneumoni

§  Atelektasis

f.   Pemeriksaan diagnostik

1.     Pemeriksaan fisik

2.     Riwayat penyakkit : riwayat kontak dgn individu yang terinfeksi penyakit

3.     Reaksi terhadap tes tuberkulin

4.     Radiologi : terdapat gambaran komplek primer dengan atau tanpa perkapuran, pembesaran kelenjar para tracheal, penyebaran milier, penyebaran bronchogen, atelektasis, pleuritis

5.     Kultur sputum

g.   Penatalaksanaan dan terapi

1.     Nutrisi yang adekuat

2.     OAT ( obat anti tuberkulosa )  :

a.    Rifampicin        : 10-15 mg / kg BB / hari

b.    Isoniasid          : 5 – 10 mg / kgBB / hari

c.    Pyrazinamid      : 20 – 25 mg / kgBB / hari

d.    Ethambutol      : 20 – 25 mg / kgBB / hari

3.     Combinasi obat anti tuberkulosa dalam satu tablet FDC ( fixed drug combination ), terdiri atas :

a.    FDC 4 ( Rifampicin, INH, Pirazynamid dan Etamhutol )

b.    FDC 3 ( Rifampicin, INH, dan Etamhutol )

c.    FDC 2 ( Rifampicin, INH )

4.     Pembedahan          : tergantung organ yang tekenan


Semoga informasi diatas dapat bermanfaat bagi anda,silahkan baca artikel selanjutnya.
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar