Pages

Subscribe:

Ads 468x60px

Minggu, 25 Desember 2011

pemeriksaan dan pengobatan TBC

Gejala penyakit TBC dapat dibagi menjadi gejala umum dan gejala khusus yang timbul sesuai dengan organ yang terlibat. Gambaran secara klinis tidak terlalu khas terutama pada kasus baru, sehingga cukup sulit untuk menegakkan diagnosa secara klinik.

Gejala sistemik/umum:

  • Demam tidak terlalu tinggi yang berlangsung lama, biasanya dirasakan malam hari disertai keringat malam. Kadang-kadang serangan demam seperti influenza dan bersifat hilang timbul.
  • Penurunan nafsu makan dan berat badan.
  • Batuk-batuk selama lebih dari 3 minggu (dapat disertai dengan darah).
  • Perasaan tidak enak, mudah lelah.
Gejala khusus:
  • Tergantung dari organ tubuh mana yang terkena, bila terjadi sumbatan sebagian bronkus (saluran yang menuju ke paru-paru) akibat penekanan kelenjar getah bening yang membesar, akan menimbulkan suara "mengi", suara nafas melemah yang disertai sesak.
  • Jika ada cairan di rongga pleura (pembungkus paru-paru), dapat disertai dengan keluhan sakit dada.
  • Jika mengenai tulang, akan terjadi gejala seperti infeksi tulang yang pada suatu saat dapat membentuk saluran dan bermuara pada kulit di atasnya, pada muara ini akan keluar cairan nanah.
  • Pada anak-anak dapat mengenai otak (lapisan pembungkus otak) dan disebut sebagai meningitis (radang selaput otak), gejalanya adalah demam tinggi, adanya penurunan kesadaran, dan kejang-kejang.

Pada pasien anak yang tidak menimbulkan gejala, TBC dapat terdeteksi jika diketahui adanya kontak dengan pasien TBC dewasa. Kira-kira 30-50% anak yang kontak dengan penderita TBC paru dewasa memberikan hasil uji tuberkulin positif. Pada anak usia 3 bulan–5 tahun yang tinggal serumah dengan penderita TBC paru dewasa dengan BTA positif, dilaporkan 30% terinfeksi berdasarkan pemeriksaan serologi/darah.

Tes-tes yang biasa dilakukan untuk TBC:

1. Tes Kulit Tuberkulin (Tes Mantoux) menunjukkan apakah seseorang mungkin terinfeksi.

2. Sinar X dada dapat menunjukkan apakah ada kesan-kesan TBC pada paru-paru.

3. Tes dahak menunjukkan apakah ada kuman TBC dalam dahak yang dibatukkan.

Apa saja yang harus diperiksa untuk penyakit TBC?

· Anamnesis (riwayat penyakit, keluhan) dan pemeriksaan klinis

· Tes Mantoux untuk mengetahui apakah pernah terinfeksi atau belum (terutama pada anak-anak)

· Pemeriksaan sputum atau dahak mikroskopik dan biakan

· Pemeriksaan foto rontgen paru

· Pemeriksaan laju endap darah

· Uji Tuberkulin

Pengobatan TBC

· Minum obat dengan teratur dan benar sesuai dengan anjuran dokter selama 6 bulan berturut-turut tanpa terputus. Jenis, jumlah, dan dosis obat yang cukup serta teratur dalam menjalankan proses pengobatan.Bila minum obat tidak teratur maka dapat berakibat kuman TBC tidak mati, tumbuh resistensi obat, kuman menjadi kebal sehingga penyakit TBC sulit sembuh.

· Makan makanan yang baik dengan gizi yang seimbang

· Istirahat yang cukup

· Berhenti merokok, hindari minum minuman beralkohol, dan obat bius

· Anggota keluarga ikut aktif dalam memperhatikan si penderita dalam meminum obatnya secara teratur dan benar

· Dianjurkan meminum obat dalam keadaan perut kosong (pagi)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar